Selasa, 09 Mei 2017

= Air Minum dalam Kemasan AMDK =


Sistem air minum dalam kemasan atau lebih dikenal dengan nama AMDK adalah merupakan suatu proses produksi dengan standar tertentu sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih terstandar dari waktu kewaktu. Memiliki syarat dan pengawasan yang jauh lebih ketat daripada sistem air minum isi ulang yang sering kita temukan disekitar.

MESIN AIR BOTTLE DRINKING WATER
MINERAL WATER

Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), merupakan air minum yang siap dikonsumsi secara langsung tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu.
Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220 ml (cup).
Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses pemurnian air (Reverse Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water treatment processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan untuk Air kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan, Untuk Air kemasan Non mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah / mata air pengunungan.

Proses Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus melalui proses tahapan baik secara klinis maupun secara hukum ,secara higines klinis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah memalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat Dan Makanan ( Badan POM RI) baik dari segi kimia , fisika, microbiologi, dll.

Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan merek dagang, hak paten, sertifikasi dan assosiasi yang mana keseluruhannya mengacu pada peraturan pemerintah melalui DEPERINDAG, Untuk SNI (Standar Nasional Indonesia), Merek Dagang dll. Untuk masalah air kemasan tentang Hak Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya melalui instansi KEHAKIMAN untuk pengurusan paten merekjenis barang dll.

AMDK harus memenuhi standar nasional (SNI dengan kode SNI No.01-3553-1996 tentang standar baku mutu air dalam kemasan, serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM RI yang merupakan standar baku kimia, fisika, mikrobiologis. Serta banyak lagi persyaratan yang harus dipenuhi agar AMDK itu layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan manusia.

Adapun proses Pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum, ada beberapa proses yang harus dilalui antara lain :
1. Proses Water Treatment System
2. Proses Water Sterilisasi
3. Proses Quality Control System
4. Proses Pengemasan ( Gallon, Bottle, Cup, dll)
5. Proses Pengepakan
6. Proses Distribusi

Proses Pengolahan Air dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan :

1. Proses Water Treatment System
Proses Water Treatment System atau proses pengolahan air yang merupakan air yang bersih higienis dan bebas dari segi fisika maupun kimia.
Dalam proses ini (mineral Water) ada tahapan-tahapan yang harus diperhatikan antara lain:
• Sumber air bahan baku
• Proses Water treatment
• Kapasitas produk yang diharapkan

- Sumber air bahan baku
Sumber air sebagai bahan baku harus benar–benar yang berkualitas baik dari secara fisika maupun kimia serta kapasitasnya cukup atau berlebih sesuai dengan kapasitas output yang diharapkan.

- Proses Water Treatment
Proses Water Treatment atau proses pengolahan air untuk umpan ke-ketahapan mesin selanjutnya harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi agar kondisi mesin selanjutnya tidak cepat rusak dan aus. Yang harus diperhatikan adalah ; kapasitas filter– filter pendukung , media yang digunakan, bahan tabung filter yang digunakan , perawatan yang dilakukan.

2. Proses Water Sterilisasi
Proses sterilisasi harus dilakukan secara baik dan benar, agar kualitas air yang dihasilkan benar–benar steril dan dijamin tidak merugikan kesehatan.
Adapun proses ini dilakukan setelah proses perlakuan water treatment dengan menggunakan proses OZONISASI -------à proses pencampuran gas ozone kedalam air umpan yang telah diproses melalui water treatment system, yang mana ozone ini berfungsi sebagai / membunuh kuman, bactery serta virus–virus yang kemungkinan masih ada dalam air, serta sebagai pengawet yang food grade yang tidak ada efek samping terhadap tubuh manusia.
Proses Ultra Violet Sterilisasi yang bertujuan untuk mensterilkan air yang akan masuk ke proses selanjutnya yaitu proses kemasan.

3. Proses Quality Control System
Proses quality control dilakukan secara bertahap dan continu agar air yang dikemas benar–benar stabil dan terjamin kualitasnya dari waktu kewaktu.
Setiap pengolahan AMDK diharuskan mempunyai laboratorium kecil sendiri yang mana dapat mengontrol kualitas produksi setiap saat, serta dapat mengontrol kondisi mesin produksi apakan masih dalam kondisi prima atau tidak dan perlu dilakukan perbaikan dan perawatan mesin.
4. Proses Pengemasan
Proses pengemasan dapat berupa kemasan gallon , bottle, atau cup yang mana proses ini diharuskan menggunakan mesin mesin yang automatic maupun semi- automatic agar kontak tangan maupun tubuh operator dihindari sekecil mungkin agar tidak terjadi kontaminasi dari tubuh operator tersebut ke dalam kemasan maupun air hasil.

5. Proses Pengepakan
Proses Pengepakan dapat dilakukan secara manual maupun automatic yang terpenting disini pengemasan dilakukan dengan rapi dan bersih agar produk tersebut dapat dinikmati konsumen dengan tingkat kepuasan yang tinggi.
6. Proses distribusi
Proses distribusi sebaiknya dilakukan 5 – 6 jam setelah proses pengemasan agar kondisi gas OZONE yang terkandung dalam air hasil menguap dan gas ozone tersebut kembali menjadi oxigent.
Baru setelah 5 – 6 jam lebih produk diperbolehkan dikonsumsi maupun diditribusikan.
SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN PROSES MINERAL WATER
Sistem pengolahan air minum dengan sumber air bersih dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa proses yang perlu diterapkan, adapun proses yang diperlukan tergantung dari kualitas air baku antara lain :
• Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan
• Proses oksidasi atau dengan kata lain penambahan oksigen kedalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai. Dalam proses ini ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan seperti dengan penambahan oksigen dengan sistem aerasi (dengan menggunakan alat aerator) dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan katalisator bahan kimia untuk mempercepat proses terurainya kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya (dengan menggunakan clorine, kaporite, kapur dll)
• Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti bahan koagulan (Hipoklorite/PAC dengan rumus kimia Al2O3), juga proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamela plate
• Proses ozonisasi dilakukan diawal proses bertujuan untuk mengurangi bacteri , virus, amuba, serta patogen yang merugikan, serta proses ini juga dapat menghilangkan kadar-kadar isektisida dalam air yang mana apabila air terkontaminasi dengan insekisida dan proses ozonisasi berguna juga sebagai remove iron, manganese.
• Proses filtrasi, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran air yang masih terkandung dalam air. Biasanya proses ini menggunakan bahan sand filter yang disesuaikan dengan kebutuhan baik debit maupun kualitas air dengan media filter (silica sand/quarsa, zeolite, dll)
• Proses filtrasi (carbon actived), proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (sterile)dan rasa serta aroma air
• Proses Nano filtrasi system , proses ini merupakan proses utama ( Untuk technologi baru dalam proses water treatment system) dengan hasil qualitas jauh lebih baik dari air mineral. Proses ini melalui alat yang disebut Holo Membrane semipermiable, membrane ini mempunyai lubang air 1/1000 micron dimana air yang melewati lubang tersebut sudah merupakan air bebas polutan meniral terlarut bactery, virus dan logam-logam berat lainnya.
• Proses terakhir, adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang tujuannya air itu tidak perlu dimasak kembali, proses ini menggunakan proses ultra violet atau dengan kata lain sterilisasi dengan menggunakan penyinaran ultra violet serta dengan ozonisasi.
TAHAPAN TAHAPAN PROSES PRODUKSI AIR MINUM DENGAN SYSTEM MAKRO FILTRASI, MICRO FILTRASI & NANO FILTRASI
A.WATER TREATMENT SYSTEM
Tahapan ini ada beberapa proses antara lain :
1. Proses penghilangan / pengikatan Lumpur / polutan tidak terlarut
2. Proses penghilangan / pengikatan logam – logam berat
3. Proses penghilangan / pengikatan zat organic & anorganik
4. Proses penghilangan zat kapur / kesadahan dan magnesium
5. Proses Ultra filtrasi
1. PROSES SAND FILTER
Proses ini bertujuan untuk mengurangi polutan-polutan yang ukurannya lebih besar dari 0,5 mikron, serta menahan/ memfilter kadar-kadar logam-logam berat yang telah teroksidasi dalam proses sebelumnya.
2. PROSES GREENSAND FILTER (sand actived)
Proses ini mempunyai fungsi menghilangkan kadar logam berat serta zat kimia lainnya yang tidak sempat teroksidasi pada awal proses. Proses filtrasi ini menggunakan media greensand yang mempunyai fungsi mengikat/menukarkan ion (ion exchange) logam serta unsur kimia terlarut antara lain :
• Fe 2+ ion besi
• Mn 2+ ion Mangan
• H2S Sulfida
• NH4 Amoniak
• Zn Zink
• Cr Crom
• NO2- Nitrit
• NO3- Nitral
• Balance pH
• Dll
3. PROSES CARBON FILTER
Proses ini bertujuan menghilangkan aroma air yang tidak sedap serta membunuh bacteri serta mengikat racun-racun dalam air, seperti diilustrasikan dalam perut yang diare menggunakan obat norite dengan kata lain carbon powder yang kapsul atau di cetak yang bertujuan menghilangkan bacteri serta menyerap racun-racun dalam perut.
4. PROSES SOFTENING
Proses ini bertujuan melunakan air serta rasa air agar tidak kesat serta mengurangi kadar kapur, kesadahan, magnesium dalam air.

5. PROSES ULTRA FILTRASI ( NANO FILTRASI)
Proses ini bertujuan menghilangkan aroma air yang tidak sedap serta membunuh bacteri serta mengikat racun-racun dalam air, seperti diilustrasikan dalam perut yang diare menggunakan obat norite dengan kata lain carbon powder yang kapsul atau di cetak yang bertujuan menghilangkan bacteri serta menyerap racun-racun dalam perut.
C. STERILISASI ULTRA VIOLET & OZONISASI
Proses Sterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan atau membunuh bactery yang terkandung dalam air hasil yang mungkin terkontaminasi dari instalasi pipa produk serta dari kemasan yang terkontaminasi.
Ada beberapa proses sterilisasi yang dilakukan pada proses air minum kemasan adalah :
1. Penambahan gas ozone ( Ozonisasi)
2. Penyinaran Ultra Violet Sterilisasi
Ozonisasi
Proses Ozonisasi bertujuan membunuh baktery, virus serta jamur – jamur dan lumut serta untuk mengawetkan air yang sudah dikemas dalam kemasan yang mana apabila terjadi kontaminasi pada kemasan yang tidak steril/ bersih.
Proses Ozonisasi dilakukan dengan cara menginjeksikan serta mencampur ratakan dengan air yang sudah melalui beberapa tahap water treatment sampai tahap proses pemurnian air (reverse osmosis) didalam tangki reactor ( Reaktor Tank).
Ozonisasi merupakan gas Ozone yang diproduksi dari listrik tegangan tinggi sampai dengan 75.000 volt DC yang mana kutub katoda dan anoda terjadi kilatan listrik. Oxigen atau udara dilewatkan kedalam tabung reactor ozone , oxygen diaktifkan dan dipecah molekulnya menjadi O2 --à O3 yang akan menghasilkan gas ozone yang beraroma khas, yang berfungsi untuk membunuh serta mematikan.
Penyinaran Ultra Violet Sterilisasi
Perlakuan ini dilakukan pada akhir proses yaitu kondisi sebelum pada pengisian kedalam kemasan.
UV Sterlisasi yaitu merupakan Sinar Ultra Violet yang dihasilkan dari lampu yang menghasilkan cahaya Ultra violet dengan panjang gelombang 254 nm (nano meter) yang mana cahaya UV pada panjang gelombang ini mempunyai kemampuan membunuh bactery serta mikroorganisme lainnya.
STERILISASI
STERILISASI ADA DUA JENIS PROSES :
1. STERILISASI DENGAN MENGINJEKSIKAN GAS OZONE (O3) KEDALAM AIR PRODUKSI
v MEMPUNYAI FUNGSI :
MEMBUNUH BAKTERI–BAKTERI , VIRUS DAN PATHOGEN
LAINNYA :
v ESCHERICHIA-COLI (E-COLI)v FECAL STREPTOCOCCIv STAPHYLOCOCCUS AUREUAv ASPERGILLUS NIGERv STAPHYLOCOCCUS AREUSv SALMONELLA CHOLERAESUISv BACILLUS SUBTILLISv BACILLUS ANTRACIS (ANTHRAX)v COLIFORM BACTERIAv PARASITIC INFUSORIANv AHYDROPHILAv OMV,CSV,IPNV,IHNV,HIRRV,YAN
MENETRALISIR PESTISIDAv DDTv PCPv MALATHIONv BAYGONv VAPAM
MENGOKSIDASI LOGAM BERATv IRON (ZAT BESI/Fe)v MANGANESE (BESI HITAM Mn)
2. STERILISASI DENGAN PENYINARAN ULTRA VIOLET DENGAN WAVE LENGTH(PANJANG GELOMBANG) 254 nm
v MEMPUNYAI FUNGSI :v MEMBUNUH BAKTERI-BAKTERI DAN VIRUS SERTA PATHOGEN LAINNYA
Air Minum dalam Kemasan AMD - Pabrik AMDK Mesin AMDK
Sistem Air Minum Dalam Kemasan AMDK atau lebih dikenal dengan nama Pabrik AMDK adalah merupakan suatu proses produksi dengan standar tertentu sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih terstandar dari waktu kewaktu. Memiliki syarat dan pengawasan yang jauh lebih ketat daripada sistem air minum isi ulang yang sering kita temukan disekitar
Syarat mendirikan Sebuah Pabrik AMDK Air Minum Dalam Kemasan:
Berdasarkan peraturan yang berlaku, pabrik AMDK wajib memiliki sertifiikat SNI dan memberikan cap SNI tersebut pada kemasan AMDK yang diproduksinya. Sertifikat SNI dapat diperoleh dari Departemen Perindustrian dan BPOM doiperoleh melalui Departemen Kesehatan.
Sebagai informasi, kami perlu ditambahkan pula, bahwa terdapat pula peraturan baru yang berlaku yakni Keputusan Menteri Agama yang telah dikeluarkan pada bulan November 2001 yang mewajibkan perusahaan industri AMDK untuk menempelkan stiker halal pada produk AMDK.
Legalitas mendirikan Pabrik AMDK :
1. Sertifikat merk Produk (patent merk) dengan pengajuan pada Dirjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual0 dengan kualifikasi untuk air minum klas 32 .
2. SIPA (Surat Ijin Pengambilan Air) atau IPATEK milik sendiri atau dari supplier air gunung dari pihak ketiga.
3. Hasil Uji Laboratorium yang mengacu pada PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
5. IUI (Ijin Usaha Industri) atau TDI (Tanda Datar Industri) terlampir IMB bangunan, IMB rumah tinggal tidak bisa untuk pengajuan IUI/TDI6
6. SIUP
7.NPWP
Perlengkapan Laboratorium pendirian Pabrik air minum dalam kemasan AMDK:
Instrument/alat pengukur/alat uji
TDS Meter, untuk mengukur kadar konduktivitas dan logam terlarut
Turbidity Meter, untuk mengukur kekeruhan
Ozone tester kit, untuk kadar ozone dan free clorine
Oven, untuk pengeringan dan sterilisasi kering
Incubator, untuk inkubasi dan penyimpanan media atau reagen pada sushu tertentu dan tetap.
Autoclave, untuk sterilisasi basah media microbiology dan alat laboratorium lainnya
Timbangan digital, untuk menimbang media microbiology dan material lainnya
Colony Counter, Menghitung jumlah bakteri
PH Meter, mengukur kadar asam basa
Alat-Alat Gelas / Glassware2
Buret + klem (1)
Statip (1)
Thermometer (1)
Beaker glass (250 dan 500ml)
Erienmeyer (100,250,500ml)
Tabung reaksi (30)
Tabung durham (30)
Rak tabung reaksi (1)
Gelas ukur (100 dan 200ml)
Pipet kapiler
Petridisk (20pcs)
Pipet ukur
Labu takar
Corong kaca
Lampu spiritus
Pipet gondok
Botol reagen ulir
Kasa asbes
Kaki tiga
Sendok ss
Botol semprot
Peralatan Mikrobiologi
Alkohol, spiritus, aquadest, kapas, alumunium foil. Sampul coklat, jas lab, masker, sarung tangan, topi
Media Mikrobiology
Media PCA (Plate Count Agar) untuk menghitung angka lempeng total mikroorganisma dalam makanan, minuman dan air limbah
Media LB (Lactose Broth) untuk mendeteksi coliform dalam air, makanan dan produk susu beserta olahannya
Media BGLB (brilliant green lactose bile broth 2%) untuk deteksi dan uji konfirmasi bakteri coliform dalam air bersih, ari limbah, makanan, susu dan produk olahan susu
Aplikasi dan Pelaksanaan dokumen sistem manajemen mutu pendirian Pabrik air minum dalam kemasan AMDK:
1. Prosedur Kerja
2. Instruksi/perintah kerja
3. Formulir dan catatan mutu (logsheet)
4. Pedoman Mutu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar