Rabu, 18 Februari 2015

Undangan Rapat Kepada Presbiter Gmit Lahairoi Tuaksabu Lasiana Barat.
Dengan ini kami mengundang Bpk/Ibu/Sdr/i Presbiter untuk hadir dalam Sidang Majelis Jemaat Lahairoi Tuaksabu Lasiana Barat Tahun 2015                                                    yg akan dilaksanakan pada :
Hari / Tgl : Kamis, 19 Februari 2015
Tempat    : Gedung Gereja 
Jam         : 07.30 Pagi - Selesai.
Jadwal Sidang Majelis Jemaat 19 Februari 2015
1.     Ibadah Pembukaan                    Pdt. Dafronz D. Z. Waang Sir-Pello, S.Th
2.    Suara Gembala Pembukaa           Pdt. Alfred S. Waang Sir, S.Th
3.    Pengesahan Acara & Penetapan Tatib  MJH
4.    Laporan Pelayanan & APBJ 2014          MJH
5.    Tanggapan LP & APBJ 2014                 MJH
6.    Pembagian Komisi                                MJH
7.    Rapat Komisi                                                MJH
8.    Makan Siang                                       Team Konsumsi
9.    P l e n o                                              MJH
10. Ibadah Penutupan                               Vik. Boyche Nggaulama, S.Th
11.  Makan Malam                                      Team Seksi Konsumsi


Minggu, 15 Februari 2015

Asal Mula, Sejarah Hari Valentine, Arti Valentine day's


Valentine day's adalah hari yang sangat identik dengan dengan cinta, puisi-puisi romantis, yang sudah bergeser dari cinta sebenarnya. Mari kita lihat apa makna hari valentine itu.

Arti Valentine day's

Tanggal 14 februari merupakan hari perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu: Santo Valentine, kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 14 februari 270 M.

Valentine day's adalah sebuah dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati sebagai seorang pahlawan yang teguh mempertahankan keyakinannya. 

Valentine yang biasa dikatakan itu adalah seorang utusan dari rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama.

Itulah makna dibalik nama valentine day's, sekarang mari kita lihat bagaimana sejarah asal mula hari valentine day's itu.



Asal Mula Sejarah Valentine Day's


Hari raya ini adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis (yang menyembah berhala), bangsa romawi telah menyembah berhala semenjak 17 abad silam. Jadi hari raya valentine ini adalah merupakan sebutan kepada kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.

Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.

Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.

Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.

Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.

Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.

Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.

Sumber: Baca lebih lanjut. http://ittaqi-tafuzi.blogspot.com/2013/02/artikel-kisah-perayaan-hari-valentine-day.html

Kamis, 05 Februari 2015

PERINGATI HUT GEREJA LAHAIROI KE-51,

PERINGATI HUT GEREJA LAHAIROI KE-51, 22 PASANGAN NIKAH MASSAL DIRESMIKAN DI GEREJA GMIT LAHAIROI TUAKSABU LASIANA BARAT
Sedikitnya 22 pasangan suami istri ikut nikah massal di Gereja Gmit LAHAIROI Tuaksabu Lasiana Barat. Tercatat 22 pasangan ini sudah beberapa tahun hidup sebagai suami istri, tetapi belum memiliki ikatan sah secara hukum negara.
Seusai pemberkatan gereja, ke 22 pasangan suami istri ini langsung mendapatkan akta nikah yang langsung diserahkan Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man secara simbolis kepada para pasangan yang ditunjuk. Sekda Kota Kupang juga menjadi saksi atas pernikahan semua pasangan pengantin yang ada.

Dalam acara ini, Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man berharap pasangan suami istri ini menjaga kehormonisan dan kesejahteraan rumah tangga dan menjauhi tindak KDRT yang bisa mengacaukan biduk rumah tangga yang dibina,” Tidak ada alasan untuk bercerai, kecuali diceraikan Tuhan melalui kematian. Apa yang telah disatukan Tuhan, tidak akan diceraikan manusia,” tegas Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man kepada pengantin dan puluhan warga yang ikut menyaksikan nikah masal, Senin (26/1) di Gereja Gmit LAHAIROI Tuaksabu Lasiana Barat.