Minggu, 21 Mei 2017

Lagu ''Malam Kudus'' dalam Sejarah



Lagu ''Malam Kudus'' dalam Sejarah
Lagu Silent Night yang kita kenal sebagai Malam Kudus, karya Pastor Josef Mohr (1792-1848) dan Franz Xaver Gruber (1787-1863), pertama kali diperdengarkan pada malam Natal 24 Desember 1818, di Gereja Santo Nicholas, di Oberndorf (Austria). Malam Natal 24 Desember 2014 nanti, usia lagu itu akan persis 196 tahun.

Dengan usia sepanjang itu, lagu ini menjadi lagu utama dalam semua perayaan Natal di dunia. Tak ada lagu Natal lain yang bisa mengungguli popularitas Malam Kudus.

Kelahiran lagu ini bermula dari sebuah situsi yang menyedihkan. Tatkala lagu digubah (24 Desember 1818), organ gereja Santo Nicholas sedang rusak. Pastor Josef memutar otak, apa yang disuguhkan kepada jemaat agar perayaan Natal tetap khusyuk ? ...
Koordinator pemain organ di Gereja Santo Nicholas, Franz Xaver Gruber, tak bisa berbuat apa-apa. Josef dan Franz Xaver Gruber harus menerima situasi, tak ada iringan organ pada malam suci.

Syahdan, muncullah ide brilian Mohr. Pada pagi hari 24 Desember 1818, Pastor Mohr mendatangi Gruber, membawa sebuah syair. Mohr meminta Gruber membuat melodi/lagu untuk syair itu, untuk dinyanyikan pada malam Natal.

Itulah awal sejarah lagu yang sangat mendunia, diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Semua bahasa nasional di dunia ini, mempunyai terjemahan Malam Kudus. Pun dalam hampir semua bahasa daerah di seantero jagat, singkatnya sangat mendunia.

Mohr Suka Musik
(Austria), dari pasangan Joseph Franz Mohr dan Anna Schoiberin. Mohr kecil, menyukai musik. Dia mengikuti paduan suara Gereja Katedral Salzburg, di bawah asuhan Vicar Johann Nepomuk Hiernle.


Bakat musik Mohr kian terasah melalui bimbingan Vicar. Mohr juga murid sekolah musik Kremsmunster Lyceum. Tahun 1811, Mohr memasuki Seminari Salzburg, ditahbiskan menjadi pastor 21 Agustus 1815.

Menurut sejarawan yang mendalami histori Malam Kudus, Bill Egan dan Doug Anderson, lagu ini bermula dari penempatan/tugas pertama Mohr di Mariapfarr, sebuah wilayah di Provinsi Salzburg, Austria.

Sejumlah hasil studi mengatakan, keenam bait lagu Stille Nacht! Heilige Nacht! (versi asli dalam bahasa Jerman yang kini dikenal sebagai lagu Malam Kudus Sunyi Senyap), sesungguhnya ditulis Mohr pada tahun 1816, ketika berkunjung ke Salzburg, yang juga daerah asal kakek Mohr.
Namun, fakta yang paling diyakini sekarang ini, digubah 24 Desember 1818. Fakta pendukung versi 24 Desember 1818, Mohr baru ditempatkan di Gereja Santo Nicholas pada musim panas Oktober 1817. Gereja ini, 11 mil dari Kota Salzburg. Di sinilah Mohr berjumpa dengan Franz Xaver Gruber, organis gereja yang kemudian bersama-sama menggubah Malam Kudus. Mohr menulis syair, Gruber membuat lagu/melodi.
Gruber Pemain Organ
Franz Xaver Gruber, lahir di kawasan miskin, Unterweizberg, dekat Hochburg, Austria, 25 November 1787. Sama seperti Mohr, Gruber juga menyukai musik. Tahun 1805-1806, Gruber secara khusus mempelajari alat musik violin. Gruber juga mahir memainkan organ, di bawah asuhan Georg Hartdobler, organis kenamaan di Kota Burghausen. Dengan bakat musik yang demikian tinggi, sepanjang tahun 1807-1829, Gruber menjadi guru musik, sembari koordinator organis di Gereja Santo Nicholas, di mana Mohr bertugas sebagai Pastor sejak tahun 1817.

Sebagai lagu yang sangat memukau, Malam Kudus segera menyebar ke seantero dunia. Diperdengarkan pertama kali 24 Desember 1818, pada Natal selanjutnya sudah menyebar hampir ke seluruh gereja di Jerman/Austria.

Tanggal 30 Desember 1854, Gruber menulis, 24 Desember 1818, pastor yang baru ditempatkan di Gereja Santo Nicholas, Joseph Mohr, menyerahkan sebuah syair.
         

Mohr minta tolong dibuatkan melodi atas syair tersebut dengan iringan gitar, dengan penyanyi duet, diiringi paduan suara. Mohr meminta dengan iringan gitar, sebab waktu itu organ gereja sedang rusak.


Tentu saja dengan bimbingan "Sang Kalik," Gruber bisa langsung membuatkan melodi yang sesuai dengan napas syair. Di malam Natal itu, lagu dinyanyikan berdua. Mohr dengan suara tenor, Gruber dengan suara bas. Refrein, dinyanyikan paduan suara gereja. Musik, hanya dengan iringan gitar oleh Mohr sendiri.
Persis dua tahun setelah bertugas di Oberndorf, Oktober 1819 Mohr dipindahkan ke Kuchl.

Mengaku-aku Penggubah

Entah bagaimana, Karl Mauracher, tahun 1821 mengkleim bahwa lagu Malam Kudus adalah karyanya. Banyak orang yang percaya atas kleim Mauracher, namun tak sedikit juga yang meragukan pengakuan Mauracher.

Namun setelah pihak gereja secara resmi meneliti siapa sesungguhnya pencipta lagu, disimpulkan, Mauracher berbohong. Memang Mauracher mempunyai salinan lagu, namun bagaimana salinan bisa berada di tangan Mauracher, diduga adalah muslihat Mauracher.
Perkiraan para peneliti, Mauracher memperoleh salinan lagu, ketika memperbaiki organ gereja yang rusak (1921). Ada yang bilang, bukan memperbaiki, tetapi mengganti dengan organ baru. Dalam kesempatan itulah Mauracher masuk ke gereja, dan boleh jadi menemukan naskah lagu.

Pada masa mengaku sebagai penggubah lagu, Mauracher memberikan lagu ini kepada dua tetangganya di Ziller, yang kebetulan penyanyi yang cukup punya nama. Kedua tetangga Mauracher ini, selalu menyanyikan Malam Kudus dalam setiap undangan nyanyi seantero Eropa. Dalam perjalanan kemudian, melodi Malam Kudus sedikit "bergeser."
Bukan hanya Mauracher yang mengaku-ngaku sebagai penggubah. Dalam sebuah buku lagu gereja dengan tahun penerbitan 22 Juli 1819, lagu ini ditulis sebagai karya Blasius Wimmer, organis dan guru musik di Waidring (Tirol). Tahun 1839, lagu ini dibawa ke Amerika Serikat, dinyanyikan di Monumen Alexander Hamilton di New York, di dekat Gereja Trinitas.


Tidak banyak yang tahu, siapa sesungguhnya penulis asli. Bahkan ketika Mohr meninggal 4 Desember 1848, belum banyak publik yang mengetahui bahwa penggubah lagu Malam Kudus adalah Mohr-Gruber.


Ada satu versi lagi, sebagian kalangan mengakui Mohr-Gruber sebagai penggubah asli, tetapi telah menyerahkan hak penciptaan Malam Kudus kepada Andreas Winkler.
Banyak dinyanyikan dan banyak yang mengklaim sebagai penggubah lagu Malam Kudus, tahun 1854, kantor pusat Gereja Katolik Jerman di Berlin dan tim dari Gereja Santo Piter di Salzburg, membentuk tim peneliti, siapa pencipta sesungguhnya.

Atas desakan tim peneliti, tahun 1854 Franz Gruber membuat pernyataan bahwa dialah yang membuat melodi, sedangkan yang membuat lirik adalah Joseph Mohr.
Tahun 1995, manuskrip yang ditemukan 1821, diuji dengan teknologi tinggi. Hasilnya, memang karya Mohr-Gruber. Hingga kini, manuskrip itulah yang dianggap sebagai dokumen Malam Kudus yang paling otentik.

Menurut penelitian Doug Anderson, versi bahasa Inggris pertama lagu ini adalah tahun 1849, dimuat dalam buku nyanyian Gereja Metodis Amerika Serikat. Dalam edisi buku nyanyian tahun 1905, Gereja Metodis Amerika mengedit terjemahan. Kini, Malam Kudus sudah diterjemahkan ke ribuan bahasa.

Ke Indonesia, lagu ini pertama kali dibawa misionaris Jerman. Terjemahan dalam bahasa daerah Batak Toba, besar kemungkinan tahun 1861, dengan judul Sonang di Borgin Nai

 (Dari berbagai sumber, Sihol Manullang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar