Jemaat Bet’el Oesapa (dahulu Gereja Oesapa) merupakan sebuah Jemaat tertua
kedua sesudah Jemaat Kota Kupang dalam lingkungan Gereja Masehi Injili di Timor
(GMIT). Jemaat ini berdiri bersamaan dengan dibukanya Sekolah Rakyat Tiga Tahun
(Volksonderwijs) di Oesapa pada tahun 1825. Anggota Gereja Oesapa pada mulanya
hanya terdiri atas suku bangsa Rote yang mendiami sepanjang pesisir pantai
Oesapa. Mereka hidup sebagai petani dan nelayan saja namun sekarang Jemaat ini
berkembang dengan sangat pesat. Kini anggota Jemaatnya terdiri atas sekitar
9.000 orang. Anggota Jemaatnya terdiri atas multi etnis, strata sosial, tingkat
pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Perkembangan ini terjadi setelah
berdirinya dua universitas besar di Oesapa yaitu Universitas Kristen Artha
Wacana dan Universitas Nusa Cendana.
Sepanjang sejarah Jemaat ini, Jemaat ini telah dilayani oleh 23 orang
pendeta. Kini Jemaat ini dilayani oleh tiga orang pendeta. Dalam sejarahnya,
Jemaat Bet’el Oesapa telah melahirkan empat buah Jemaat mandiri, yaitu Jemaat
Lahairoi Tuak Sabu, Jemaat Betlehem Oesapa Barat, Jemaat Nasaret Oesapa Timur
dan Jemaat Ora et Labora Kupang Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar