Membangun kebersamaan dalam tubuh Kristus (EFESUS 4:1-16)
Pendahuluan:
Thema Firman Tuhan ini menyapa kita dengan sebutan “
MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM TUBUH KRISTUS”.
Apa artinya dibangun? Dibangun= dibentuk, disusun rapi, ditata
dan disatukan. Dalam Efesus 4:16, dikatakan bahwa dari padaNyalah
seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu.
Firman Tuhan ini berbicara tentang Kesatuan. Kesatuan adalah
satu hal yang harus kita wujudkan sebagai umat Tuhan. Apa dasar persatuan kita?
Dasar persatuan kita semua adalah “satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana
kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua (Efesus
4:4-6). Gereja ada sebagai satu tubuh, yang akan mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus [ayat 13].
Firman ini menegaskan bahwa kita harus memelihara kesatuan roh
di dalam damai sejahtera (ay. 3). Kesatuan sebagai umat Tuhan bukan berarti
semua orang harus memiliki pikiran dan ide yang sama. Setiap individu dalam
tubuh Kristus telah diberikan kapasitas tertentu dalam pelayanan. Kemampuan ini
kita sebut dengan karunia Roh. Kita justru membutuhkan karunia yang
berbeda-beda agar pelayanan kita menjadi lengkap.
Kalau semua jadi
pemimpin, maka tidak ada yang dipimpin.
Ketika perbedaan membawa perpecahan sudah seharusnya kita
mengingat kepada Firman Tuhan ini, bahwa kita adalah satu tubuh. Ayat 15 dan 16
mengatakan, “dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari
pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh
pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap
anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Firman ini membawa arti persatuan. Kristus adalah pemersatu
kita. Kita adalah anggota tubuh Kristus, dia adalah kepala kita. Bagaimana caranya?
Dengan berpegang teguh kepada kebenaran di dalam kasih.
Sungguh luar biasa saudara. Kristus yang lahir di tempat yang
sederhana dan hina di Betlehem, hadir ke dunia ini bukan saja menjadi
Juruselamat bagi manusia namun Dia lahir untuk membangun dan membentuk manusia
menjadi satu tubuh.
Tubuh yang dimaksud disini, bukanlah tubuh kita secara
lahiriah/fiisik. Tetapi ini menggambarkan, bahwa kita telah dibanguan bersama
Kristus dalam satu tubuh yaitu dalam satu Persekutuan Jemaat, yang kita kenal
saat ini sebagai GEREJA, yang didalamnya hadir sebuah PERSEKUTUAN
ROHANI.
Saudara,,,,jika kita telah dibanguan bersama Kristus dalam
satu persekutuan gereja, kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun
satu persekutuan suci.
Ada 3 hal yang harus kita lakukan untuk membangun satu
PERSEKUTUAN ROHANI yang baik dari firman Tuhan di malam Natal ini. Khususnya
dalam hidup kita sebagai bagian dari Tubuh Kristus ditengah persekutuan Jemaat
di GMI Siloam ini.
1. Memiliki
Sikap Hidup bersama (keharmonisan dalam jemaat)
Saudara….apakah kita sudah hidup bersama dalam persekutuan
jemaat kita ditempat ini. Kehidupan bersama dalam jemaat harus benar-benar
nyata diantara anggota–anggota Tubuh Kristus (Kita semua). Itu sebagai
tanda dan bentuk kita telah dibangun bersama Allah.
Untuk Membangun kebersamaan dalam satu persekutuan
Jemaat/Tubuh Kristus dapat kita terapkan dengan sikap, saling
memperhatikan, mendoakan, mendorong serta melindungi satu dengan yang lain ( I
Kor 12:12-31; Ef 4:1-6) tidak saling memfitnah/menjelekan menjatuhkan, atau
meremehkan, tetapi selalu ada kesatuan Roh, kesatuan hati, satu tujuan, tidak
boleh ada perpecahan di dalam jemaat.
Bila kita renungkan keberadaan gereja kita, di mana kita biasa
bersekutu dan beribadah bersama, ternyata masing-masing kita memiliki latar
belakang yang begitu berbeda: keluarga kita berbeda, warna kulit, asal-usul
(suku), profesi, pendidikan dan juga hobi atau kesenangan kita, namun kita bisa
berkumpul dan dipersatukan dalam satu ikatan keluarga Kerajaan Allah.
Kini tugas kita adalah mempertahankan persatuan dan kesatuan
di antara jemaat agar gereja tetap menjadi tempat yang hangat. Hal itu akan
terwujud apabila tiap jemaat memiliki kesadaran akan dirinya dan memiliki sikap
hidup bersama.
Gereja mula-mula saudara, tidak hanya siap diajar, tetapi
mereka mempraktikkan prinsip hidup bersama sebagai anggota keluarga Allah
(Kisah Para Rasul 2:44-47), sehingga tidaklah heran apabila tiap-tiap hari
Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Ingat, bahwa Anda dan Gereja dijadikan bagi keluarga Allah!
2. Siap
Menjadi Berkat, Bukan Menjadi Batu Sandungan.
Saudara dalam membangun kebersamaan dalam Tubuh Kristus, kita harus bangkit dan berubah dan siap menjadi
berkat dan bukan menjadi batu sandungan.
Saudara Natal bukan sekedar diperingati dan dirayakan tanpa ada arti dan
maknanya dalam diri kita. Kita harus menjadikan moment natal ini sebagai
kesempatan untuk mengambil komitmen baru dalam hidup kita sebagai umat pilihan
Allah dan sebagai bagian dari anggota Tubuh Kristus/gerejanya, untuk memberikan
hidup kita menjadi berkat.
Jangan kita jadikan kehadiran kita dalam satu persekutuan sebagai batu
sandungan karena sikap dan aktualisasi diri kita yang tidak benar. Kenapa?
karena kita telah diikat bersama Kristus. Manusia yang sudah diikat dan
dibangun dalam Kristus harus berpikir positif dalam menyikapi segala bentuk
pergumulan dan persoalan hidup.
Oleh karena itu saudara2, untuk mencapai kebersamaan dalam
persekutuan kita ditengah gereja ini, mari kita bangun sikap hidup yang siap
menjadi berkat, bukan menjadi batu sandungan yang akan mendatangkan dosa.
3. Siap
mengatakan dan menyatakan kasih
Aplikasi
Ketiga hal ini bisa kita wujudkan ketika kita menjadi satu
dengan Kristus. Sebelum kita bisa berhubungan dengan anggota tubuh yang
lain, kita harus lebih dulu tersambung dengan Kristus yang adalah kepala.
Ini menjadi peringatan buat kita semua. Ketika kita jauh dari
Kristus, maka kita menjadi cenderung memperbesar ego diri sendiri. Ketika kita connect degan
Kristus, kita akan sadar, bahwa kita ini hanya alat Tuhan. Apapun yang kita
lakukan bukan untuk kebesaran diri sendiri, melainkan untuk Tuhan.
Karena itu, renungkanlah makna natal tahun ini, hubungkanlah
dirimu dengan Kristus, dan jalinlah kesatuan dalam persaudaraan dengan anggota
tubuh Kristus yang lain. Kita semua mungkin berbeda, tetapi perbedaan di dalam
Kristus itulah yang membuat kita semakin bertumbuh dalam Kristus.
Jika ada perbedaan yang masih belum bisa terselesaikan,
kedatangan Kristus yang kita peringati pada malam hari ini membawa makna yang
mengingatkan kita, Hubungkan kembali dirimu kepada kepala, kepada Kristus, dan
periksa dirimu apakah kita sudah melakukan semuanya dengan kasih dan hati yang
sabar dan lemah lembut. Ingatlah, kita semua adalah satu di dalam Tuhan Yesus
Kristus. Marilah kita lebih menyattukan diri dalam kasih persaudaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar