PENDAHULUAN :
A.
Pembangnan
Gedung Kebaktian Jemaat Lahairoi Tuaksabu Lasiana Barat.
Laporan
singkat berdirinya Jemaat Lahairoi Tuaksabu.
Jemaat
Lahairoi Tuaksabu pada mulanya merupakan sala satu rayon pelayanan dari jemaat
Bethel Oesapa Tengah, yang luas pelayanannya meliputi kampung/rayon :
1.
Rayon
Oesapa Kecil.
2.
Rayon
Korbafo.
3.
Rayon
Oesapa Besa.
4.
Rayon
Tua Bai Hitu.
5.
Rayon
Tua Bata.
6.
Rayon
Besak Hur.
7.
Rayon
Nunsui.
8.
Rayon
Tua Hur.
9.
Rayon
Tuaksabu.
Pelayanan rumah tangga dari gereja
Bethel Oesapa Tengah pada 9 rayon awalnya berjalan dengan baik, namun karena
luasnya wilayah pelayanan dan makin berkembangnya jumblah anggota jemaat pada
setiap rayon, mengakibatkan pelayanan rumah tangga tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Hal ini sangat terasa bagi jemaat rayon Tuaksabu terutama
dalam kurun waktu tahun 1960 – 1963.
Apalagi letak rayon Tuaksabu agak
terpencil dari gereja induk yaitu jaraknya kurang lebih 2,5 Km.
Dengan berkembangnya jumblah
anggota jemaat Kristen Protestan dalam rayon pelayanan jemaat Tuaksabu yang
makin meningkat dari tahun ketahun, menuntut pula kebutuhan pelayanan yang
intensif dari gereja induk.
Kebutuhan ini nampaknya tidak dapat
dipenuhi oleh gereja Bethel Oesapa Tengah sebagai gereja induk.
Untuk mengatasi keadaan yang
demikian maka Tokoh-tokoh jemaat dan pemuka jemaat rayon Tuaksabu
berinisiatif mengembangkan rayon
Tuaksabu menjadi satu mata jemaat yang berdiri sendiri, sehingga dengan
demikian diharapkan dapat menampung serta meningkatkan intensitas pelayanan dan
pembinaan jemaat dalam lingkungannya.
Inisiatif ini kemudian dibahas
dalam berbagai pertemuan antara tokoh jemaat dan pemuka masyarakat. Dari
beberapa pertemuan kemudian diambil keputusan bersama bahwa jemaat rayon Tuaksabu
harus memisahkan diridari jemaat induk, Jemaat Bethel Oesapa Tengah sebagai
jemaat yang berdiri sendiri.
Permohonan ini kemudian disampaikan
dengan surat bernomor : 1/TS/1963 tertanggal, 19 Nopember 1963.
Dasar pertimbangan yang dikemukakan
untu menjadi jemaat yang berdiri sendiri
antara lain sbb :
1.
Dengan
adanya 1 Gedung Gereja dalam rayon Tuaksabu memungkikan jemaat terutama yang
lanjut usia dapat turut berbakti, karena selama ini jarak yang cukup jauh antar
rayon Tuaksabu dengan gereja induk merupakan salah satu faktor penghambat dalam
keikut sertaan anggota jemaat dalam berbakti.
2.
Dengan
menjadi jemaat yang berdiri sendiri diharapkan intensifitas pelayanan jemaat
makin berkembang dan menigkat yang dengan demikian memenuhi tuntutan kebutuhan
rohani dalam jemaatnya.
Jumblah
anggota jemaat rayon Tuaksabu memungkinkan untuk menjadi jemaat yang berdiri
sendiri.
Pertimbangan-pertimbangan inilah
yang disampaikan kepada majelis jemaat Bethel Oesapa tengah. Tindak lanjut
permohonan tersebut jemaat rayon Tuaksabu mulai membangun gedung kebaktian yang
bersifat darurat dengan ukuran 6 X 10 m, Gedung tersebut dibangun pada tgl. 19
Nopember 1963 dan selesai pada tgl. 5 Desember 1963.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar