Senin, 23 Maret 2015

SEJARAH JEMAAT LAHAIROI TUAKSABU LASIANA BARAT ...


PENDAHULUAN :
A.   Pembangnan Gedung Kebaktian Jemaat Lahairoi Tuaksabu Lasiana Barat.

Laporan singkat berdirinya Jemaat Lahairoi Tuaksabu.
Jemaat Lahairoi Tuaksabu pada mulanya merupakan sala satu rayon pelayanan dari jemaat Bethel Oesapa Tengah, yang luas pelayanannya meliputi  kampung/rayon :

1.     Rayon Oesapa Kecil.
2.    Rayon Korbafo.
3.    Rayon Oesapa Besa.
4.    Rayon Tua Bai Hitu.
5.    Rayon Tua Bata.
6.    Rayon Besak Hur.
7.    Rayon Nunsui.
8.    Rayon Tua Hur.
9.    Rayon Tuaksabu.

Pelayanan rumah tangga dari gereja Bethel Oesapa Tengah pada 9 rayon awalnya berjalan dengan baik, namun karena luasnya wilayah pelayanan dan makin berkembangnya jumblah anggota jemaat pada setiap rayon, mengakibatkan pelayanan rumah tangga tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini sangat terasa bagi jemaat rayon Tuaksabu terutama dalam kurun waktu tahun 1960 – 1963.
Apalagi letak rayon Tuaksabu agak terpencil dari gereja induk yaitu jaraknya kurang lebih 2,5 Km.

Dengan berkembangnya jumblah anggota jemaat Kristen Protestan dalam rayon pelayanan jemaat Tuaksabu yang makin meningkat dari tahun ketahun, menuntut pula kebutuhan pelayanan yang intensif dari gereja induk.

Kebutuhan ini nampaknya tidak dapat dipenuhi oleh gereja Bethel Oesapa Tengah sebagai gereja induk.

Untuk mengatasi keadaan yang demikian maka Tokoh-tokoh jemaat dan pemuka jemaat rayon Tuaksabu berinisiatif  mengembangkan rayon Tuaksabu menjadi satu mata jemaat yang berdiri sendiri, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menampung serta meningkatkan intensitas pelayanan dan pembinaan jemaat dalam lingkungannya.

Inisiatif ini kemudian dibahas dalam berbagai pertemuan antara tokoh jemaat dan pemuka masyarakat. Dari beberapa pertemuan kemudian diambil keputusan bersama bahwa jemaat rayon Tuaksabu harus memisahkan diridari jemaat induk, Jemaat Bethel Oesapa Tengah sebagai jemaat yang berdiri sendiri.

Permohonan ini kemudian disampaikan dengan surat bernomor : 1/TS/1963 tertanggal, 19 Nopember 1963.

Dasar pertimbangan yang dikemukakan untu menjadi jemaat yang berdiri sendiri
antara lain sbb :
1.     Dengan adanya 1 Gedung Gereja dalam rayon Tuaksabu memungkikan jemaat terutama yang lanjut usia dapat turut berbakti, karena selama ini jarak yang cukup jauh antar rayon Tuaksabu dengan gereja induk merupakan salah satu faktor penghambat dalam keikut sertaan anggota jemaat dalam berbakti.

2.    Dengan menjadi jemaat yang berdiri sendiri diharapkan intensifitas pelayanan jemaat makin berkembang dan menigkat yang dengan demikian memenuhi tuntutan kebutuhan rohani dalam jemaatnya.

Jumblah anggota jemaat rayon Tuaksabu memungkinkan untuk menjadi jemaat yang berdiri sendiri.

Pertimbangan-pertimbangan inilah yang disampaikan kepada majelis jemaat Bethel Oesapa tengah. Tindak lanjut permohonan tersebut jemaat rayon Tuaksabu mulai membangun gedung kebaktian yang bersifat darurat dengan ukuran 6 X 10 m, Gedung tersebut dibangun pada tgl. 19 Nopember 1963 dan selesai pada tgl. 5 Desember 1963.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar