GMIT LAHAIROI TUAKSABU LASIANA BARAT
Kesederhanaan dan damai Natal dari kupang.
Natal diperingati
oleh seluruh umat Kristen di seluruh dunia, mulai dari benua Amerika hingga
Asia, setiap 25 Desember.
Perayaannya dilakukan dengan berbagai cara oleh orang Kristen di Amerika,
Eropa, Asia, Afrika hingga Australia menurut tradisi masing-masing, yang pada
intinya memperingati kedatangan Sang Raja Damai, yang dalam kepercayaan kaum
Nasrani lahir di Bethlehem.
Di NTT, sepanjang Desember, hingga Januari, Natal dirayakan oleh masyarakat
yang mayoritas kristen, dalam ibadah bersama di gereja-gereja dan dihadiri
seluruh umat.
Kalau di Jerman ada pohon "ever green" atau oak, di NTT ada pohon
cemara, atau disebut pohon kasuwari yang menjadi simbol Natal yang digantungi
berbagai pernik indah dan lilin sebagai simbol terang Kristus menjadi bagian
perayaan Natal.
Perayaan Natal di NTT dibuka pada tanggal 1, dengan ibadah-ibadah pra-Natal
oleh kelompok masyarakat, gereja, organisasi dan lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam perayaan tersebut, selalu ada tradisi memasang lilin dan pembagian
diakonia natal, bagi orang miskin, anak yatim piatu, janda dan para hamba
Tuhan, yakni orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan
sesama manusia.
Pembagian diakonia Natal dilakukan sebagai cara umat Kristen melaksanakan
perintah Yesus untuk saling memberi dan berbagi kasih, terutama menjembatani
hubungan antara si kaya dan si miskin, karena sama-sama menyembah Tuhan yang
sama.
Di seluruh kabupaten dan kota di NTT Natal dirayakan dengan tradisi yang hampir
sama, ibadah bersama, baik keluarga, maupun kelompok masyarakat, dengan pohon
natal, memasang lilin, dan berbagi diakonia, bagi janda, anak yatim, orang
lanjut usia dan orang-orang miskin.
"Natal di sini hingga sekarang ini, mengikuti tradisi dari Jerman dan
Belanda, yang masuk lewat penginjilan dan penjajahan selama kurang lebih 350
tahun, dan berkembang seperti ini," .
Sedangkan
berdiakonia itu, mengacu pada ajaran Kristus tentang kasih dan saling berbagi,
dalam Alkitab terutama di Injil, dimana Yesus selalu mengingatkan orang-orang
kaya untuk mau melihat dan memperhatikan sesama yang miskin dan berkekurangan.
Karena itu Natal selalu identik
dengan kasih dan damai sejahtera, karena kelahiran Kristus ke dunia untuk
mendamaikan Allah dengan manusia, dan menyambung hubungan yang putus karena
dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar